Selasa, 11 Juni 2013

Cyborg Kecoa

Kali ini sedikit melenceng lagi, hehehe..

gambar di atas adalah foto close up dari kecoa yang dilengkapi dengan sirkuit yang terdiri dari modul wireless, sebuah microcontroller, sebuah batere untuk suplai sirkuit, sebuah kabel sebesar rambut yang terhubung dengan antena dan abdomen kecoa.

Kecoa cyborg ini dikembangkan oleh North Carolina State University masih dikendalikan oleh remote jarak jauh. Microcontroller akan merubah sinyal yang diterima dari remote menjadi pulsa yang di transfer via kabel. Oleh antena kecoa, sinyal ini di tanggapi sebagai simulasi bau makanan atau feromon, yang akan membuat kecoa bergerak sesuai perintah remote. Sedangkan kabel yang terhubung ke abdomen berfungsi untuk memberi rangsangan "lari/kabur" ketika ada bahaya.

Kendala yang dihadapi adalah bagaimana membahasakan beragam rangsangan yang dikenali oleh kecoa dalam bentuk pulsa. Sinyal yang dimiliki oleh microcontroller pada dasarnya hanya lah 1 atau 0 dalam rentang waktu dan frekuensi tertentu, tergantung kecepatan dan bit-proccessor dari microcontroller itu sendiri. Sinyal ini masih jauh lebih sederhana ketimbang rangsang yang dikenali oleh kecoa yang jauh lebih kompleks.

Pada pengembangannya, kecoa diharapkan dapat menjadi pengganti manusia dalam inspeksi tempat2 berbahaya. Seperti telah diketahui,kecoa mampu bertahan dalam paparan radiasi yang 10x lebih kuat dari radiasi maximal yang dapat diterima manusia. Penggunaan cyborg kecoa juga akan menekan biaya ketimbang penggunaan robot, mengingat hanya perlu membuat sirkuit pengendali (tanpa perlu membuat mekanisme sensing dan aktuasi secara full seperti pada robot) dan kecoa sendiri bereproduksi sangat cepat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar