Minggu, 26 Mei 2013

9 Fakta Menarik Tentang Kecoa

9 Fakta Menarik tentang Kecoa

 Kecoa atau coro adalah insekta dari ordo Blattodea yang kurang lebih terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 familia. Kecoa terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub. Nah apa kamu tahu tentang fakta fakta menairik tentang kecoa kalau blum yuk kita simak tentang. 9 Fakta Menarik tentang Kecoa :
  1. Kecoa pada umumnya jarang terbang karena jika terbang, tubuh mereka akan panas namun ada sebagian kecoa yang gemar sekali terbang yang biasanya hidup di Amerika Tengah dan Selatan. 
  2. Kecoa penyebab global warming Studi menunjukkan bahwa kecoa kentut rata2 tiap 15 menit. Bahkan setelah mati, mereka akan tetap melepaskan metana hingga 18 jam. Dalam skala global, gas dalam perut serangga diperkirakan menyumbang 20% dari semua emisi metana. Fakta ini menempatkan kecoa sebagai salah satu kontributor terbesar global warming. Kontributor besar lainnya adalah rayap dan sapi.
  3. Akan Mati Jika telentang.Kecoa bisa mati karena tidak dapat membetulkan posisinya setelah jatuh. Tanpa kemampuan untuk mengontrol ototnya, kecoa bisa mati dalam keadaan telentang.
  4. Tidak berkepala.Kecoa tidak membutuhkan kepala untuk dapat bertahan hidup. Sebagai pembanding, fungsi kepala bagi manusia: * bernapas melalui hidung dan mulut, dan pernapasan dikontrol oleh otak; * kehilangan kepala menyebabkan kehilangan darah secara drastis; dan * kita makan melalui mulut. Namun bagi kecoa: * mereka bernapas melalui ventilator di seluruh tubuhnya dan otak tidak mengontrol fungsi ini; * serangga tidak memiliki tekanan darah seperti pada mamalia dan tidak akan ‘bleed out’; dan * sebagai seekor hewan berdarah dingin, makanan yang sedikit dapat bertahan sebulan penuh. Kecoa tanpa kepala dapat bertahan hidup cukup lama bahkan sampai 9 hari.
  5. Kecoa bisa menyebabkan asma Alergi kecoa pertama kali dilaporkan sekitar 50 tahun yg lalu, dan sangat berbahaya. Alergen kecoa adalah kotorannya dan serpihan2 dari bangkai kecoa yang menjadi debu dan masuk ke dalam tabung bronchial. Kepekaan terhadap debu ini memicu reaksi alergi bronkial yang dikenal sebagai asma
  6. Pertumbuhan yang super cepat Sang betina dapat memproduksi 6-8 tempat telur selama 6 bulan hidupnya, yang membuat 180-320 kecoa baru. Jika hanya 10 anaknya menjadi betina subur (dan itu merupakan perkiraan kecilnya – jumlahnya bisa lebih dari 100), ada ribuan ekor kecoa dalam beberapa bulan saja
  7. Mereka adalah pelari yang sangat cepat! Penelitian menunjukkan bahwa kecepatan kecoa Amerika tercepat tercatat mendekati 2 mil per jam (75 cm per detik). Untuk ukuran tubuh segitu, itu udah tergolong sangat cepat.
  8. Kecoa dapat bertahan walapun di bom dengan bom atom Ada pembicaraan yang menyatakan kecoa merupakan satu2nya yang dapat bertahan hidup dalam serangan bom nuklir. Belum terbukti secara ilmiah, namun ada beberapa bukti logisnya. Sel-sel hidup sensitif pada radiasi terutama ketika mereka sedang membelah (itulah efektivitas dari radiasi pada sel kanker). Sel-sel kecoa membelah hanya pada saat siklus molting, sekitar sekali seminggu. Maka mereka bersifat sensitif pada radiasi hanya sekitar 48 jam, atau 1/4 minggu. Manusia memiliki darah dan immine stem-cell yang membelah secara konstan. Dengan radiasi bom nuklir, semua manusia akan mati, namun hanya 1/4 dari kecoa yang akan bertahan hidup. Yang menarik, Mythbusters melakukan tes dan ternyata kecoa dapat hidup pada intensitas radiasi 10x yang dibutuhkan untuk membunuh manusia. 
  9. Dan yang terakhir,s eekor kecoa mampu bertahan hidup tanpa makanan selama 9 hari, sebelum kecoa tersebut ,mati kelaparan
COPAS : http://palingseru.com/6210/9-fakta-menarik-tentang-kecoa

Hewan Purba Kecoak Ternyata Cinta Kebersihan

Serial Pendidikan Anak GYD- Cinta kebersihan dalam islam sangat diutamakan karena bagian dari fitrah manusia yang diberikan Allah Swt, dengan ini maka tercipta lingkungan yang nyaman dan Indah dipandang. Kecoa selama ini dianggap sebagai hewan kotor pembawa kuman penyakit. Namun anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Penelitian terbaru menunjukkan, kecoa ternyata doyan dandan. Serangga berwarna kecokelatan ini selalu menjaga antenanya supaya tetap bersih. Kecoa membersihkan antenanya dari partikel kotoran dengan cara mandi kucing–menjilati bagian tubuh seperti yang dilakukan kucing. Biasanya, kecoa menggunakan kaki depan mereka untuk mendorong antena ke arah mulut. Antena kemudian dijilati secara sistematis dari atas ke bawah. Aktivitas bersih-bersih ini dilakukan secara rutin oleh kecoa tidak hanya untuk mempertahankan penampilan. “Tapi juga menjaga penciuman untuk menemukan makanan, pasangan, dan merasakan bahaya,” kata Coby Schal, pakar serangga dari North Carolina State University, seperti dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, Selasa, 5 Februari 2013. Menjaga kebersihan antena menjadi hal yang sangat vital bagi kecoa. Sebab, kecoa mendeteksi kondisi lingkungan sekitarnya dengan sepasang antena yang melekat di kepalanya. Schal mengatakan, membersihkan diri termasuk jenis aktivitas yang lumrah dilakukan oleh mamalia dan serangga. Namun kebiasaan ini terbilang aneh untuk kecoa. Serangga yang tubuhnya selalu tampak mengkilap ini diketahui doyan tinggal di tempat-tempat yang kotor. Untuk menyelidiki keanehan itu, Schal dan rekan-rekannya membandingkan antena kecoa Amerika yang bersih dan kecoa yang dicegah membersihkan diri. Antena kecoa gampang kotor terkena akumulasi bahan kimia dan zat lilin yang dikeluarkan serangga ini supaya tubuhnya tetap terhidrasi. Kotoran menutupi pori-pori pada antena, lubang superkecil yang memungkinkan bahan kimia merambat ke saraf penciuman kecoa. “Ketika mandi, kecoa membersihkan antena dari timbunan kotoran yang menutupi pori-pori tersebut,” ujar Schal. Mempertahankan pori-pori antena tetap terbuka membuat kecoa mampu terus mengenali aroma lingkungan di sekitarnya. Kondisi antena inilah yang diuji. Schal dan rekan-rekannya memberikan feromon–zat kimia yang digunakan serangga untuk berkomunikasi seksual–untuk mengetahui kemampuan antena kecoa yang kotor dan bersih. Hasilnya, “Antena yang bersih bisa lebih baik mendeteksi feromon daripada antena yang kotor,” katanya. Tim peneliti kemudian memperlakukan percobaan serupa pada semut kayu, kecoa Jerman, dan lalat. Mereka menemukan bahwa akumulasi partikel kotoran yang menempel pada antena juga menurunkan kemampuan indra penciuman serangga tersebut. Berbeda dengan kecoa, semut kayu membersihkan antena dengan menggosokkannya ke kaki mereka. Schal mengatakan, temuan ini dapat digunakan untuk merancang insektisida yang ampuh, yakni yang dapat menempel lama pada lapisan lilin pada kutikula luar tubuh kecoa. Perilaku kecoa menjilati antenanya akan membawa racun insektisida ke dalam tubuhnya sendiri. “Insektisida yang menempel pada antena otomatis akan termakan oleh kecoa,” kata dia. Tempo Media.

COPAS : http://griyayatim.or.id/artikel/hewan-purba-kecoak-ternyata-cinta-kebersihan.html